Pada tanggal 28 juli 2018 bertempatan pada hari sabtu,hima d3keperawatan vokasi mengadakan acara public speaking yang di adakan dikampus lamongan.dengan tujuan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan mengetahui teknik berbicara didepan umum atau teknik berdebat yang baik dan benar.
Yang seharusnya dihadiri oleh kaprodi d3keperawatan Dr. Joni hariyanto. S.kp . M. Si dan beliaunya berhalangan hadir,dan dihadiri oleh pembina hima Abdul nasir. S.kep .Ns. M.kep , cucuk rahmadi purwanto .s.kp . M.kep ,Ns.hafna ilmy muhalla S.kep .M.kep.S.kmb
Yang pesertanya dari mahasiswa keperawatan berjumlah 54 mahasiswa.
Acara dimulai pada pukul 08.00 wib dan dibuka oleh cucuk rahmadi purwanto S.kp. M.kep.
Beliau menyampaikan mahasiswa harus berani berbicara didepan umum/public seiringan dengan tema yang telah disampaikan oleh panitia.dan menghimbau mahasiswa selalu menerapkan kebaikan sehari-hari tanpa disuruh.
Dan pada pukul 08.30-10.00 materi 1 dimulai yang diisi oleh M.fauzan yang berumur 19 tahun dan berkelahiran darah madura fauzan adalah pemuda berbakat dan inspirativ untuk pemuda masa sekarang.
Sebelum masuk materi inti beliau menyuruh agar semua yang hadir untuk merendahkan hatinya untuk belajar atau mencari ilmu pada siapa pun.
Biar ilmu yang beliau sampaikan bisa masuk dan meresap.
Dan beliau menyapaikan bagaimana cara atau trick berbicara didepan umum.
Yang paling utama harus fokus dengan menyeimbangkan otak kanan dengan lebih konsentrasi dan bagaimana cara berbicara pakai suara diafragma yang kebanyakan dipakai pada acara formal.
Beliau juga memperlihatkan video bagaimana proklamator soekarno berpidato didepan umum dan serasa masyarakat terhipnotis dengan cara bicara beliau.
Dan pada pukul 10.15 fauzan melakukan bedah buku yang penulisnya adalah fauzan sendiri yang berjudul suakses muda why not ?
Dalam buku tersebut fauzan menulis apa yang pernah beliau rencanakan dan beliau juga melakuakan apa yang direncanakan tersebut.dan tak hanya sekedar teori beliau juga mengimplementasikan apa yang ia remcanakan.
Dan diakhir bedah buku pemuda berdarah madura tersebut melakukan
hipnoterapi dan banyak para peserta yang begitu meresapi hipnoterapi
tersebut dan tidak sedikit dari peserta menangis.
Hipnoterapi yang dipimpin oleh pemuda berdarah madura tersebut bertujuan agar mahasiswa menjadi manusia yang baik dan sukses untuk kedepanya.
Hipnoterapi yang dipimpin oleh pemuda berdarah madura tersebut bertujuan agar mahasiswa menjadi manusia yang baik dan sukses untuk kedepanya.
Dan pada pukul 13.00 - 15.00 dilanjutkan dengan materi 2 pembicara dari PWI(Muhajirin .SH)
Dan beliau mengawali dengan menceritakan sejarah PWI yang berdiri pada tahun 1946 yang terpaut satu tahun dengan kemerdekaan.
Di indonesia organisasi pers ada 3 yaitu PWI(persatuan wartawan indonesia),AJI(aliansi jurnalistik indonsia).IJTI(ikatan jurnalis televisi indonesia).
Dan beliau membedakan media berita jaman dulu dan sekarang .
Tahun ini televisi saja sudah ada sekitar 300 stasiun televisi diindonesia.
Beliau juga menyampaikan efek domino yang dihasilkan oleh berita yang disampaikan oleh wartawan.
Banyak juga yang tertolong karena efek domino tersebut.
Seperti berita orang miskin yang ingin berobat tapi tidak punya biaya ,dan masyarakat yang membaca banyak yang ibah dan bersimpati pada isi berita tersebut.
Dan masyarakat jangan menelan mentah - mentah berita yang menyebar dimasyarakat.
Ada berita yang maenstrim seperti jawa pos,surya,kompas itu merupaka media yang terpercaya.
Dan wartawan tidak harus menjadi sarjana dulu.
Orang hukum,orang sosial,orang kesehatan pun juga bisa jadi wartawan yang penting mempunyai sertifikasi dari institusi.
Dan wartawan itu tidak boleh menyimpulkan suatu berita, wartawan seharusnya menyajikan berita apa yang mereka lihat dan apa yang dia dengar dari narasumber.
Dan pesan penting beliau adalah jadilah manusia yang jangan suka makan berita secara mentah saringlah berita tersebut.
Dan beliau mengawali dengan menceritakan sejarah PWI yang berdiri pada tahun 1946 yang terpaut satu tahun dengan kemerdekaan.
Di indonesia organisasi pers ada 3 yaitu PWI(persatuan wartawan indonesia),AJI(aliansi jurnalistik indonsia).IJTI(ikatan jurnalis televisi indonesia).
Dan beliau membedakan media berita jaman dulu dan sekarang .
Tahun ini televisi saja sudah ada sekitar 300 stasiun televisi diindonesia.
Beliau juga menyampaikan efek domino yang dihasilkan oleh berita yang disampaikan oleh wartawan.
Banyak juga yang tertolong karena efek domino tersebut.
Seperti berita orang miskin yang ingin berobat tapi tidak punya biaya ,dan masyarakat yang membaca banyak yang ibah dan bersimpati pada isi berita tersebut.
Dan masyarakat jangan menelan mentah - mentah berita yang menyebar dimasyarakat.
Ada berita yang maenstrim seperti jawa pos,surya,kompas itu merupaka media yang terpercaya.
Dan wartawan tidak harus menjadi sarjana dulu.
Orang hukum,orang sosial,orang kesehatan pun juga bisa jadi wartawan yang penting mempunyai sertifikasi dari institusi.
Dan wartawan itu tidak boleh menyimpulkan suatu berita, wartawan seharusnya menyajikan berita apa yang mereka lihat dan apa yang dia dengar dari narasumber.
Dan pesan penting beliau adalah jadilah manusia yang jangan suka makan berita secara mentah saringlah berita tersebut.